Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera Kuwait������ ���������� �������� - ��� ������� ������� �� ���� ������

sticker

footerwidget4

Featured


Keahlian meracik kopi perlu seni dan teknis tersendiri. Bagaikan perpaduan sains dan seni. Bahkan keahlian meracik kopi memiliki standar internasional. Di Indonesian Barista Competition 2011, setiap barista diharuskan meracik kopi sesuai peraturan dan tata tertib yang berlaku secara internasional.
"Kita pakai standar internasional yang juga dipakai untuk World Barista Competition. Jadi kalau barista Indonesia ketemu barista dari luar negeri, mereka ngomongin espresso yang sama, standar yang sama," kata Executive Director Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, Ina Murwani di acara Indonesian Barista Competition untuk final regional Jakarta di Fx Jakarta, Sabtu (19/3/2011).

Acara tersebut diadakan oleh Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, yang anggotanya terdiri dari pemilikcoffee shop, ahli kopi, konsultan kopi, eksportir kopi, barista, produsen kopi, sampai petani kopi. Ia memberi contoh espresso.
Barista harus tahu betul berapa gram yang harus diseduh, berapa derajat suhu air yang digunakan untuk menyeduh, sampai tekanan mesin pengilingan. "Tidak bisa sembarangan," tegas Ina.
Sementara itu, tim juri terdiri dari dua juri teknis, empat juri sensori, dan kepala juri. Semua juri memang ahli kopi dan ahli pencicip kopi yang bersertifikasi. Para juri sensori menilai rasa dan aroma. "Mereka sekali cicip sudah tahu. Kalau juri teknis mengecek tempat kerja, peralatannya, sampai gelasnya sudah panas atau tidak, pengoperasian mesin. Apa tempat kerja bersih, dan banyak lainnya," katanya.
Tak hanya itu, teknik menggiling kopi pun dinilai. Para peserta diharuskan membuat espresso, cappucino, dan signature drink. Signature drink merupakan minuman kreasi sendiri dengan bahan dasar espresso. Penilaian penting lainnya adalah komunikasi. "Komunikasi ke customer penting. Barista harus mampu menceritakan kisah dan sejarah dari kopi yang dibuatnya. Karena bisa jadi malah minuman kreasinya bisa jadi andalan cafe tersebut," kata Ina.

Minggu, 20 Maret 2011

baca artikel selengkapnya ->>

Kolom Kanan 4

Zewi menambahkan, ia juga menyaksikan ada sekitar 100 orang yang dirawat di rumah sakit.

"Pasukan Khadafi telah mengelilingi Ajdabiyah dari segala arah dan ada pertempuran sengit antara demonstran dan brigade Khadafi di arah timur dan selatan," ucap dia.

Sebelumnya, pasukan Libya diharapkan akan merebut kembali semua wilayah yang dikuasai demonstran dalam beberapa hari ini. Khadafi pun bersumpah akan menghancurkan para pemberontak.

"Jika ini plot asing, kami akan menghancurkannya. Jika ini plot domestik, kami akan menghancurkannya," ujar Khadafi Rabu (16/3/2011), kemarin.

Kamis, 17 Maret 2011

baca artikel selengkapnya ->>

Kolom Kanan 3

Jakarta - Pasukan Presiden Libya Muammar Khadafi terus melancarkan serangan terhadap para demonstran. Setidaknya 30 warga sipil menjadi korban dalam baku tembak antara pasukan Khadafi dan pendemo di Ajdabiyah.

Korban terdiri dari wanita, anak-anak dan orang tua. Demikian dilaporkan Al Arabiya TV dan dikutip oleh reuters, Kamis (17/3/2011).

"Saya berada di rumah sakit dan melihat 30 perempuan meninggal, anak-anak dan orang tua. Mereka semua warga sipil, bukan pemberontak," ujar Abdel Bari Zewi, seorang saksi mata.
baca artikel selengkapnya ->>

Kolom Kanan 2


Alat berat yang dikerahkan tidak bisa beroperasi karena tertimbun longsor di kawasan Rantau Panyang, terpaut beberapa kilometer dari desa terisolir.
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan sejumlah pejabat ketika meninjau longsor tersebut mengharapkan akses jalan desa terisolir bisa ditembusi kendaraan untuk mengangkut logistik korban banjir bandang.
Gubernur mengatakan, sebelumnya telah dijanjikan ruas jalan tersebut bisa ditembusi. Tapi, karena pekerjaan yang begitu berat dan tanah yang labil menyebabkan kesulitan membersihkan longsor di kawasan itu.
"Jika cuaca dalam beberapa hari ini membaik, maka ruas jalan yang tertutup longsor bisa dibersihkan. Warga tidak perlu khawatir, bantuan tetap dikirim," katanya.
baca artikel selengkapnya ->>

Kolom Kanan 1


Banjir itu menyebabkan kerusakan berbagai infrastruktur publik dan rumah penduduk. Selain itu, data terakhir menyebutkan korban meninggal dunia banjir tersebut mencapai 12 orang. Kendati terisolasi, korban bencana di gampong itu tidak mengalami krisis makanan.
Distribusi bantuan dibawa dengan berjalan kaki sekitar lima kilometer dari desa terdekat yang bisa dilalui kendaraan bermotor.
Selain itu, pembersihan ruas jalan ke Gampong Blang Pandak menggunakan alat berat juga terhambat.
baca artikel selengkapnya ->>

Kolom Kiri 4


TANGSE, KOMPAS.com - Satu desa yang dilanda banjir bandang di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, masih terisolasi karena ruas jalan ke tempat itu masih tertimbun longsor.
Berdasarkan pantauan Kamis (17/3/2011), desa yang terisolasi tersebut yakni Gampong (Desa) Blang Pandak. Di gampong itu ada sekitar 3.000 jiwa korban bencana.
Banjir bandang yang melanda sejumlah desa di kawasan pedalaman Kabupaten Pidie, Tangse atau sekitar 170 kilometer, Kota Banda Aceh, terjadi pada Kamis (10/3/2011) malam.
baca artikel selengkapnya ->>

Kolom Kiri 3


Polisi, dalam operasinya, juga sukses menyita tiga mesin pencetak uang palsu. Dari situ ditemukan pula 800 lembar uang palsu pecahan 50 dollar AS berikut kokain senilai 1,05 juta dollar AS.
Sementara itu, enam orang ditangkap di Sydney dan satu dicokok di New York sehubungan dengan kasus ini. “Kami menduga hal ini ada kaitannya dengan organisasi internasional,” ungkap David Steward.
baca artikel selengkapnya ->>

Kolom Kiri 2


KOMPAS.com — Pihak kepolisian Australia mengeluarkan peringatan terkait masih beredarnya uang palsu pecahan 50 dollar Australia di Negeri Kanguru itu. “Masyarakat kami minta berhati-hati kala melakukan transaksi dengan pecahan uang tersebut,” kata Komandan Kepolisian Federal Australia David Steward sebagaimana warta Xinhuapada Kamis (25/11/2010).
Sebelumnya, polisi Australia memang melakukan penyelidikan soal ini. Hasilnya, sekitar 400.000 dollar Australia palsu masih beredar di seantero Australia. Kualitas uang palsu itu menurut polisi mendekati yang asli.
baca artikel selengkapnya ->>

Kolom Kiri 1

"Kalau benar mereka pelaku pemalsuan, apakah senekat itu menyetorkan upal (uang palsu) sebanyak itu ke bank. Tetapi, untuk membuktikannya kami masih melakukan pengembangan dan memeriksa sejumlah saksi," ujarnya kepada wartawan.

Terkait dengan pengakuan ketiga orang tersebut yang mengatakan bahwa mereka adalah korban penipuan, Indra Gunawan mengatakan, pihaknya akan menelusuri hal itu.

"Itu, kan, baru pengakuan yang bersangkutan. Kami masih mengembangkan pengusutan kasus ini, untuk mengetahui siapa pemilik sebenarnya upal ini," ujarnya. (Soewidia Henaldi)
baca artikel selengkapnya ->>

Berita Atas 4

Ketika meneliti tumpukan uang tersebut, Gina mulai curiga. Pasalnya, warna uang itu agak luntur dan baunya berbeda dengan uang umumnya. Keyakinannya bahwa uang itu palsu bertambah ketika dia memeriksanya dengan sinar ultraviolet.

"Saya kemudian melaporkan hal itu ke atasan, yang kemudian menyuruh staf keamanan melapor ke polisi," kata Gina didampingi Manajer Operasional BRI Letna Syafrudin.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kota Bogor Ajun Komisaris  Indra Gunawan mengatakan, pihaknya masih mengembangkan pengusutan kasus tersebut. Sejauh ini pihaknya masih menyelidiki apakah ketiga orang yang diamankan adalah pelaku pemalsuan uang, pelaku penipuan menggunakan uang palsu, atau justru merupakan korban.
baca artikel selengkapnya ->>

Berita Atas 3

Polisi pun bergegas ke halaman parkir bank dan meringkus Madrol, yang saat itu ditemani sopirnya, Tantomy. Keduanya kemudian digelandang bersama Santoso ke Mapolres Kota Bogor di Jalan Kapten Muslihat.

Kepada penyidik, Mandrol mengatakan bahwa uang tersebut adalah uang pembayaran barang dari rekanan bisnis. Warga Jalan Kuta Indah 107, RT 18 RW 07 Kelapagading Barat, Jakarta Utara, itu mengaku tidak mengetahui bahwa uang tersebut palsu.

Ditemui saat membuat laporan di Mapolres Kota Bogor, Gina menuturkan, awalnya dia sama sekali tidak curiga karena penampilan Santoso menyakinkan. Namun, sesuai dengan standar operasional di BRI, dia memeriksa uang yang disetorkan Santoso itu.
baca artikel selengkapnya ->>

Berita Atas 2

Teller BRI bernama Gina Gistinandar dengan ramah melayani calon nasabah itu. Namun, dia kaget ketika memeriksa tumpukan uang pecahan Rp 100.000 itu. Pasalnya, uang tersebut tidak memancarkan cahaya dan gambar airnya tidak terlihat ketika disorot dengan sinar ultraviolet. Setelah yakin bahwa uang tersebut palsu, diam-diam Gina meminta staf lainnya melapor ke polisi.

Tak lama kemudian polisi datang. Santoso pun hanya bisa pasrah ketika ditangkap.

"Saya hanya disuruh teman. Itu orangnya sedang menunggu di mobil. Namanya Madrol," kata Santoso
baca artikel selengkapnya ->>

Berita Atas 1

BOGOR, KOMPAS.com — Santoso (55) memang nekat. Warga Jalan R Syamsudin SH Nomor 8, Gunung Parang, Cikole, Sukabumi, Jawa Barat, ini membuka tabungan dengan menyetor uang palsu. Tidak tanggung-tanggung, jumlah uang palsu yang disetornya Rp 172,3 juta!

Diperoleh keterangan, pada Kamis (25/11/2010) pagi Bank Rakyat Indonesia, Jalan Dewi Sartika, Kota Bogor, kedatangan seorang laki-laki yang menenteng tas plastik hitam. Laki-laki yang kemudian diketahui bernama Santoso itu hendak membuka tabungan.
baca artikel selengkapnya ->>